Untuk Memenangi Satu Hal, Aku Harus Kehilangan Banyak Hal
“Setiap kemenangan butuh pengorbanan. Dan kadang, harga dari mimpi adalah bagian-bagian kecil dari hidup yang pernah kita cintai.”
Tahun ini, aku belajar satu hal penting. Bukan dari buku, bukan dari seminar, bukan juga dari kata-kata motivasi di media sosial. Aku belajar dari hidup itu sendiri dari rasa lelah, dari air mata tengah malam, dari percakapan yang terlewat, dan dari momen-momen hening yang menyadarkan aku bahwa untuk memenangi satu hal, aku harus rela kehilangan banyak hal.
Ini bukan pelajaran yang manis. Pelajaran ini datangnya diam-diam, tapi begitu dalam menusuk. Pelajaran yang justru membantu aku untuk mulai memahami segala sesuatu ada harganya. Mimpi-mimpiku pun demikian.
Aku pernah berada di momen yang katanya adalah puncak hidup. Mendapat beasiswa, diterima di perusahaan impian, diliput media, dibanggakan oleh banyak orang. Dari luar, semuanya tampak sempurna. Tapi dari dalam? kadang aku merasa kosong.
Aku mulai sadar bahwa di balik semua pencapaian itu, ada harga yang mahal. Harga yang gak dibayar dengan uang, tapi dengan potongan-potongan kecil hidupku:
Bahkan waktu untuk sekadar duduk, diam, dan menikmati napas… mulai hilang dari hidupku.
Aku kehilangan versi diriku yang dulu cuma ingin hidup tenang. Yang dulu punya waktu buat bersepeda sore, baca buku tanpa terganggu notifikasi, dan tidur tanpa dihantui beban pekerjaan.
Sekarang hidupku dipenuhi ambisi, to-do list, target-target baru. Semua tampak keren, tapi di sisi lain... juga sangat menguras.
Dan mungkin kamu juga merasakannya. Mungkin kamu juga sedang berjuang di jalurmu masing-masing. Mungkin kamu juga lagi ngerasa sendirian di tengah kesibukan yang terlihat menjanjikan tapi menyisakan kekosongan. Kalau iya, aku ingin bilang: kamu gak sendiri.
Kadang, dalam proses mengejar mimpi, kita memang harus kehilangan kenyamanan. Dalam proses tumbuh, kita perlu meninggalkan zona aman. Dalam proses jadi "seseorang," kita rela mundur dari banyak hal yang dulu membuat kita merasa utuh.
Tapi justru di titik itulah kita menemukan:
Aku ingat satu malam, aku duduk sendirian di kamar. Scroll galeri HP, nemu foto-foto lama waktu aku masih belum sibuk seperti sekarang. Ada senyum lepas. Ada tawa yang tulus. Dan aku tiba-tiba kangen versi diriku yang itu.
Tapi aku juga sadar: versi diriku yang sekarang… meskipun lelah, meskipun sering menangis diam-diam, adalah versi yang berani. Versi yang bertumbuh. Versi yang tahu betapa berat perjuangan, tapi tetap memilih untuk berjalan.
Dan itu gak kalah indahnya.
Kalau kamu saat ini sedang merasa kehilangan banyak hal, mungkin sebenarnya kamu sedang menemukan sesuatu yang jauh lebih besar. Mungkin kamu sedang dalam proses naik kelas. Mungkin kamu sedang dimurnikan oleh waktu, oleh tantangan, oleh hidup itu sendiri.
Peluk perjuanganmu.
Bukan untuk merayakan rasa sakit, tapi untuk menghormati prosesmu.
Hargai luka-lukamu.
Karena luka-luka itu membuktikan kamu pernah mencoba, pernah mencinta, pernah bermimpi.
Dan percaya: suatu hari nanti, semua kehilangan ini akan berubah jadi kebijaksanaan. Akan menjadi bahan bakar yang mengantar kamu ke tempat yang bahkan belum pernah kamu bayangkan.
Jangan takut kehilangan, kalau itu untuk menemukan jati dirimu.
Jangan takut berubah, kalau itu untuk jadi versi dirimu yang lebih utuh.
Dengan rasa syukur, pelan-pelan aku belajar untuk gak membenci kehilangan. Karena bisa jadi dari situ aku belajar benar-benar hidup.
Dengan hangat dan harapan,
Farhan
Study Tips
Life Lesson
All Topic
Life Lesson
14 August 2025
Keyakinan bahwa segala sesuatu mungkin dicapai dengan usaha keras dan semangat pantang menyerah telah membentuk perjalanan hidupku, mengubah tantangan menjadi peluang untuk berkembang dan mewujudkan mimpi.
Life Lesson
14 August 2025
Mungkin kamu pernah duduk sendirian di malam hari, merenung, merasa bingung dengan hidup.
Life Lesson
14 August 2025
Pernah gak kamu merasa hidup ini seperti teka-teki atau puzzle? Serpihan hidup terpisah-pisah dan kita ditantang untuk menyelesaikannya tapi terkadang kita malah bingung karena hidup tidak se-simple itu, kita juga terkadang ragu dengan apa sebenarnya gambaran besar yang sedang kita susun?
Life Lesson
14 August 2025
Ketika aku akhirnya menyelesaikan kuliah, aku memakai toga dan tersenyum lebar sambil berfoto di depan ikon kampusku, dan mengucapkan salam perpisahan dengan teman-teman seperjuangan, rasanya seperti mencapai sebuah puncak. Namun, perasaan senang itu tidak bertahan lama, aku sadar sekali bahwa dunia nyata benar-benar sudah didepan mata. Wisuda adalah pembukanya, pembuka terhadap semua tantangan yang membawa sebuah ketakutan.
Bergabung bersama Komunitas yang terdiri pembaca. Setiap minggu aku membagikan tips produktivitas, pengalaman menarik dan berarti, rekomendasi bacaan, dan hal menarik lainnya
Tekan
untuk berlangganan
Farhan Journal
PT. FAMA BANGUN KARYA
[email protected]
Jl. Maruga 1, Ciputat, Tangerang Selatan
© Farhan Journal 2025. All rights reserved.