Farhan Journal

Hidup Itu Maraton, Bukan Sprint

Life Lesson
• Published: 22 Maret 2025

 

Pernah gak, kamu merasa tertinggal? Kayak ngeliat semua orang di sekitarmu bergerak lebih cepat. Temanmu sudah lulus, dapat kerjaan keren, mulai bisnis, atau bahkan menikah... sementara kamu tuh masih di sini, bertanya-tanya,

 

 “Aku ini sebenarnya sudah cukup atau belum?”

 

Aku pernah di posisi itu. Aku pernah membandingkan diriku dengan orang lain, merasa kalau aku harus segera ‘berhasil’ di usia 20-an, kalau nggak, aku bakal gagal selamanya.

Tapi untungnya aku sadar satu hal: Hidup itu maraton, bukan sprint.

 

Ini bukan berarti aku bilang hidup itu tenang-tenang aja tapi aku kasitau ini agar kita lebih mindful dalam menjalani hari-hari.

 

Hari ini, kita akan ngobrol tentang kenapa hidup bukan perlombaan cepat-cepatan, kenapa kita nggak perlu merasa tertinggal, dan bagaimana kita bisa membangun perjalanan hidup yang lebih tenang, tapi tetap penuh makna.

 

Bagian 1: Ekspektasi vs Realita

Dulu, aku pikir hidup itu seperti sprint. Aku pikir aku harus lulus cepatdapat kerja kerenpunya penghasilan tinggi sebelum umur 25, biar bisa dibilang sukses.

Tapi kemudian realita menamparku. Aku pernah gagal di beberapa titik. Aku pernah merasa stuck, nggak tahu harus ke mana. Aku melihat beberapa orang di luar negeri  yang tampaknya sudah jauh lebih sukses, dan aku bertanya-tanya, 
 

“Kenapa aku nggak bisa seperti mereka?”

 

Tapi di saat aku merasa paling gagal, aku sadar satu hal: nggak ada sukses instan.


Bahkan orang-orang yang kita lihat ‘berhasil’ itu, mereka juga pernah jatuh. Mereka juga pernah merasa ragu.

Steve Jobs pernah dikeluarkan dari perusahaan yang dia bangun sendiri. 

Oprah Winfrey pernah dipecat dari pekerjaannya di televisi. 

 

Mereka semua menjalani maraton hidup bukan sprint.

 

Bagian 2: Perjalananmu Punya Waktu Sendiri

Coba kita ingat lagi…
Albert Einstein baru menemukan teori relativitasnya di usia 26.
JK Rowling menulis Harry Potter setelah bertahun-tahun hidup dalam kemiskinan.
 

Kalau mereka semua punya waktu masing-masing, kenapa kita masih sibuk membandingkan hidup kita dengan orang lain?

Aku ingat waktu aku memulai perjalanan hidup sebagai orang biasa. Awalnya, nggak ada yang tahu aku. Nggak ada yang peduli. Aku menghabiskan waktu bertahun-tahun belajar, cari achievement sana-sini.

 

Aku terus jalan. Sedikit demi sedikit, aku belajar. Aku gagal, aku evaluasi, aku bangkit lagi. Sekarang, aku bisa melihat bagaimana usaha kecil yang aku tanam di masa lalu akhirnya mulai membuahkan hasil.

 

Hidup itu soal konsistensi.


Bukan siapa yang tercepat, tapi siapa yang bertahan paling lama.

 

Bagian 3: Jangan Biarkan Tekanan Menghancurkanmu

Aku tahu, tekanan dari sekitar itu berat.

Dari bagianku, aku rasa orang tua adalah tekanan yang benar-benar berat. Mereka ingin sekali kita menjadi A, menjadi B dan juga kadang media sosial bikin kita merasa nggak cukup baik karena melihat orang lain pamer pencapaiannya.

 

Tapi ingat ini: Apa yang kita lihat di luar, sering kali hanya highlight terbaik dari hidup orang lain. Kita nggak lihat perjuangan mereka, kita cuma lihat hasil akhirnya.

 

Ya seperti orang-orang sering banget reply di story ku 
“Lancar banget sih han hidupnya” 
“Enak banget jadi kamu” 

 

Sedangkan mereka gapernah tau berapa malam aku gak tidur, betapa pusingnya aku bagi waktu, berapa hari aku sampai lupa makan. 

 

Saranku daripada sibuk membandingkan, kita bisa mulai fokus ke diri sendiri.
Fokus untuk jadi 1% lebih baik setiap hari. Fokus untuk membangun kebiasaan kecil yang bisa membuat kita berkembang.

 

Selama kita terus berjalan, kita pasti akan sampai.

 

Hidup Itu Tentang Perjalanan

 

Jadi, kalau hari ini kamu merasa tertinggal… aku ingin kamu mengingat ini:

 

Kamu nggak terlambat.
 Kamu sedang dalam perjalanan.
 Dan perjalanan setiap orang itu berbeda.

 

Hidup bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling bertahan. Kita semua sedang berlari dalam lintasan kita masing-masing. 

Yang penting, kita terus bergerak ke depan.

 

Salam Hangat, 
Farhan

Telusuri Topik

Study Tips

Life Lesson

All Topic

Baca yang lainnya yuk!

Life Lesson

13 April 2025

Hidup itu Seperti Rollercoaster

2024 bukanlah tahun yang mudah bagiku. Jika aku harus menggambarkannya, seperti menaiki rollercoaster adalah gambaran yang tepat

ya

Life Lesson

13 April 2025

Jangan Terlalu Menyepelekan Hal Kecil

Kita sering merasa terjebak saat mengejar impian. Tujuan terlihat besar dan sulit dicapai. Di awal, motivasi kita tinggi, tapi seiring waktu antusiasme memudar. Ini tantangan yang umum dihadapi banyak orang saat berusaha meraih tujuan.

ya

Life Lesson

13 April 2025

Hari Itu Aku Berhenti Menunggu dan Mulai Melakukan

Pernah tidak kamu merasa hidupmu seperti selalu menunggu? Menunggu momen yang tepat, menunggu motivasi, atau bahkan menunggu sesuatu yang bahkantidak kamu ketahui? Aku pernah ada di sana. Hari-hariku dihabiskan dengan berharap "suatu saat nanti" bakal ada sesuatu yang datang dan mengubah segalanya. 

ya

Life Lesson

13 April 2025

Perjalanan Hidupku: Menghargai Setiap Lembaran Uang dan Tetap Menjadi Diri Sendiri

Aku lahir dan tumbuh di tengah keluarga yang sederhana, sederhana sekali. Kehidupan masa kecilku diwarnai dengan perjuangan orang tuaku terutama ayahku untuk mencukupi kebutuhan sehari-hari. Tidak ada sama sekali yang berlebihan dalam hidup kami, tapi itulah yang membuat aku sadar bahwa perjuangan adalah bagian penting dalam mencapai sesuatu yang lebih besar. Aku benar-benar sangat belajar.

ya

Berlangganan dan nikmati tulisan mingguan gratis di kotak masuk email kamu.

Bergabung bersama Komunitas yang terdiri pembaca. Setiap minggu aku membagikan tips produktivitas, pengalaman menarik dan berarti, rekomendasi bacaan, dan hal menarik lainnya

Tekan

F

untuk berlangganan


Farhan Journal

PT. FAMA BANGUN KARYA
[email protected]
Jl. Maruga 1, Ciputat, Tangerang Selatan

© Farhan Journal 2025. All rights reserved.

YouTube TikTok Instagram X

A 789 Softworks Presentation