Hai,
Gak semua orang mau punya mimpi besar, dan sekarang aku ngerti kenapa. Bukan cuma soal seberapa tinggi mimpi itu, tapi seberapa berat jalan yang harus dilewatin. Ada masa di hidup aku waktu semua hal udah aku kasih waktu, tenaga, pikiran, perasaan tapi hasilnya tetap sama.
Nggak ada perubahan. Gak ada progress.
Capek? Banget.
Rasanya kayak udah usaha habis-habisan, tapi tetap berdiri di titik yang sama, sendirian, tanpa kepastian apakah semua ini bakal berhasil atau cuma buang-buang waktu.
Dan waktu itu terjadi, aku sempat mikir, mungkin lebih gampang hidup biasa-biasa aja. Jalan aman. Nggak usah bawa mimpi terlalu tinggi biar nggak jatuh terlalu sakit. Nggak usah berharap lebih biar nggak kecewa.
Tapi, justru di titik itu, aku inget kenapa aku mulai.
Aku inget diri aku yang dulu, anak kecil yang nggak peduli dibilang aneh, yang punya mimpi setinggi-tingginya cuma buat buktiin ke diri sendiri, sejauh apa aku bisa jalan kalau nggak nyerah. Masa iya semua capek ini cuma buat berhenti?
Masa iya semua luka, penolakan, ledekan, akhirnya cuma buat bilang, “Udah deh, nyerah aja.”
Akhirnya aku pilih lanjut.
Pelan-pelan, nggak usah buru-buru, yang penting jalan terus. Dan benar aja, mimpi yang dulu cuma angan-angan, mulai kelihatan wujudnya. Pelan, tapi pasti. Ada hasilnya. Ada dampaknya.
Ada orang-orang yang tiba-tiba bilang, “Thanks udah sharing, aku jadi semangat lagi,” atau “Gara-gara kamu aku nggak jadi nyerah.” Di situ aku sadar, ternyata benar, mimpi besar itu berat, makanya nggak semua orang mau punya. Nggak semua orang siap terus jalan waktu nggak ada yang dukung. Nggak semua orang tahan dibilang halu, lebay, atau terlalu tinggi.
Tapi kalau hari ini kamu masih bertahan, masih bangun meski jatuh berkali-kali, masih percaya meskipun banyak yang ngeremehin, mungkin kamu emang salah satu dari sedikit orang yang cukup gila buat terus ngejar sesuatu yang orang lain pikir nggak mungkin.
Kamu termasuk orang-orang langka yang berani bilang, “Aku jalan terus, terserah kamu mau percaya atau nggak.” Dan percayalah, suatu hari nanti, waktu kamu sampai di titik yang sekarang masih kelihatan jauh banget itu, kamu bakal nengok ke belakang sambil bilang, “Untung aku nggak nyerah waktu itu.”
Kalau hari ini capek, istirahat aja dulu. Tapi jangan berhenti. Karena jalan ini memang cuma buat orang-orang yang cukup kuat buat ngelewatin beratnya.
Ngomong-ngomong, aku jadi penasaran. Mimpi besar apa yang diam-diam masih kamu perjuangin sampai sekarang?
Balas email ini ya. Aku pengen banget denger ceritamu.
Sampai ketemu di cerita berikutnya.
Salam Hangat,
Farhan
Study Tips
Life Lesson
All Topic
Life Lesson
30 September 2025
Pernah gak, kamu merasa tertinggal? Kayak ngeliat semua orang di sekitarmu bergerak lebih cepat. Temanmu sudah lulus, dapat kerjaan keren, mulai bisnis, atau bahkan menikah... sementara kamu tuh masih di sini, bertanya-tanya,
Life Lesson
30 September 2025
Halo!! versi diriku yang penuh dengan mimpi dan harapan.
Life Lesson
30 September 2025
Setiap kemenangan butuh pengorbanan. Dan kadang, harga dari mimpi adalah bagian-bagian kecil dari hidup yang pernah kita cintai.
Life Lesson
30 September 2025
Ketika aku akhirnya menyelesaikan kuliah, aku memakai toga dan tersenyum lebar sambil berfoto di depan ikon kampusku, dan mengucapkan salam perpisahan dengan teman-teman seperjuangan, rasanya seperti mencapai sebuah puncak. Namun, perasaan senang itu tidak bertahan lama, aku sadar sekali bahwa dunia nyata benar-benar sudah didepan mata. Wisuda adalah pembukanya, pembuka terhadap semua tantangan yang membawa sebuah ketakutan.
Bergabung bersama Komunitas yang terdiri pembaca. Setiap minggu aku membagikan tips produktivitas, pengalaman menarik dan berarti, rekomendasi bacaan, dan hal menarik lainnya
Tekan
untuk berlangganan
Farhan Journal
PT. FAMA BANGUN KARYA
[email protected]
Jl. Maruga 1, Ciputat, Tangerang Selatan
© Farhan Journal 2025. All rights reserved.